Senin, 17 Agustus 2015


INSPIRING DREAM
"RENCANA ALLAH LEBIH INDAH"


Dulu, saat aku masih kecil, aku bercita-cita menjadi perawat. Dan cita-cita itu berlanjut hingga aku remaja.
Perawat adalah pekerjaan yang lembut dan mulia menurutku. Menggunakan kasih sayang untuk menyayangi orang lain. Bahkan yang tidak kita kenal sekali pun.
Tapi beranjak dewasa, sepertinya mimpi itu menjauh. Berawal dari kegagalanku masuk Universitas impian.
Universitas Indonesia adalah Universitas impianku saat itu. Sering datang kesana, membuatku semakin ingin belajar disana.
Sejak dahulu, aku merasa selalu dimudahkan Allah ketika akan melanjutkan pendidikan.
Tanpa belajar di Taman Kanak-Kanak, aku belajar dengan baik di SD Negeri, lanjut ke SMP Negeri, dan SMA Negeri. Aku rasa banyak yang merasakan seperti itu. Namun, aku sangat mensyukurinya, semua itu berjalan tanpa kesulitan. Dengan keterbatasan ekonomi, tidak membuatku mendapatkan pendidikan yang tidak layak. Aku juga sudah belajar mandiri sejak kecil, mulai dari belajar, mengurus diri sendiri sebisa yang aku bisa.
Aku mendapat bantuan dana sekolah di SMP dan mendapat beasiswa aktivis di SMA.Tapi, semua itu berjalan sulit ketika ingin melanjutkan studi ke Universitas impian.
Saat ujian tiba, aku hanya fokus pada Universitas impianku, tanpa melirik Universitas lain. Namun, betapa kagetnya merasakan kegagalan tidak diterimanya di sekolah yang kita inginkan. Aku malah mendapat tawaran masuk Perguruan Tinggi lain yang padahal termasuk 10 Universitas terbaik di Indonesia. Tapi aku menolaknya.
Hal itu cukup membuatku down beberapa bulan, hingga akhirnya aku ulangi di tahun berikutnya. Namun, tetap gagal. Dua tahun aku gagal meraihnya. Hingga tahun ketiga, tahun terakhir untuk mendaftar ke Universitas Negeri melalui jalur SBMPTN.
Dengan beberapa pelajaran yang aku lalui selama 2 tahun ke belakang, mulai dari ketika aku bekerja sebagai Staf Administrasi dan guru TK/SD, mengisi kekosongan waktu menunggu kuliah dan juga untuk membantu perbekalan keuangan untuk kuliah, sampai musibah-musibah yang aku dan keluarga alami, akhirnya aku sadar bahwa Perawat bukan jalanku. Allah mencoba menuntunku menuju tempat yang lain.
Akhirnya aku sadar, walau aku lulusan eksakta, namun Perawat bukan passion-ku. Semenjak dahulu aku aktif di kegiatan ekstra sekolah. Dari sana aku menyadari bahwa aku akan lebih cocok jika mendapat jurusan sosial yang berhadapan dengan orang banyak.
Dan terbukti di tahun ketiga, aku diterima di 3 Perguruan Tinggi, yaitu UI, PNJ, dan Unpad. Betapa bersyukurnya aku. Allah menyadarkanku bahwa Dia mempunyai rencana yang lebih indah.
Dan inilah aku, mahasiswa semester lima yang akhirnya berkuliah di Universitas Padjadjaran, Universitas yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya, dengan jurusan yang masih baru di telingaku, Sastra Perancis. Dan aku menikmatinya.
Cerita ini banyak mengajarkanku apa artinya menerima dan mensyukuri.
Buat teman-teman Dreamers yang lain, jangan patah semangat. Tetap berjuang demi mimpi kita dan jangan menyerah jika ternyata itu bukan jalannya. Ingat, karena rencana Allah lebih indah dan pastinya itu demi kebaikan kita. Tetap jadilah aktor tebaik dalam film hidup kita.
Dikutip: FIM/ Forum Indonesia Muda 17/ fia FB https://www.facebook.com/ForumIndonesiaMuda/posts/851042448305803:0
Herlina Loviga (FIM 17)

Salam semangat! 

0 komentar :

Posting Komentar